Islamic Widget

Sabtu, 31 Juli 2010

I'tidal [ Kebangkitan diri ]

Asas ke 6 dalam rukun Sholat adalah berdiri I'tidal , termasuk rukun Fikli [gerak tubuh] yang didalamnya tetap terkandung adanya Rukun Qowli.

Salah satu hasil sholat adalah : hilangnya perilaku bengis,kejam,ngamuk dan mungkar [ durhaka pada Agama dan Orang tua ].

Sel Nafsu Amaroh yang mengalir dalam butiran sel sel Darah adalah biang kerok tumbuh dan berkembangnya jiwa fasik dan mungkar.

Berdiri I'tidal setelah Ruku' adalah kemerdekaan dan kebangkitan diri dari Nafsu Amarah menyongsong tugas yang lebih besar .

Dalam hadits diriwayatkan Rosululloh saw dalam Rukuk , Itidal, dan Sujud sesungguh sama - sama lamanya waktu yang dipergunakan, .... ada apa didalamnya ?

Takbir dari pada Ruku berganti dengan kalimat Tamsi " Sami' allahu liman hamidan" ungkapan pernyataan mendengar dan bersedia melanjutkan perjuangan diri dalam ibadah hamba kepada DIA yang Maha Mendengar dan Mengetahui Ibadah Hambanya.



H.R Achmad , Nabi saw berwasiat " Sungguh tidak sempurna Sholat seseorang , apabila belum mengetahui hal itu , Allloh Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung tidak akan memperhatikan Sholat hamba yang tidak menegakkan punggungnya diantara Ruku' dan Sujudnya "

Dalam rangkaian Fikli pada I'tidal adalah berdiri tegak lurusnya anasir dzat bumi / tanah dalam diri , biasa disebut dengan tegaknya delapan kerat tulang pada sendi - sendinya.

Delapan kerat tulang adalah kata sandi yang berarti adanya sifat diri yang ada pada mahluk / manusia , diantaranya yaitu , lemah dan pelupa . Sebuah petunjuk yang sangat halus tersimpan dalam hadits menemukan delapan gugusan sel Nafsu Lauwwamah , karena inilah mengapa Ruku' , I'tidal dan Sujud memakan waktu yang lama.

Atas kesaksian ini juga maka terucap kalam pujian :

" Robbana wa lakal hamdu "
Tuhan kami milikmu segala pujian

Tidak salah lagi jika Islam adalah AGAMA SAKSI karena dalam setiap gerakan Ibadah utamanya yaitu Sholat terdapat kesaksian .

Nah bagi yang selama ini masih dalam tahap PAHAM BERAGAMA ...segeralah bergegas mendatangi AGAMA SAKSI.

Rosululloh SAW pada awal hadits tentang arkanul Islam mengatakan " Al Islamu antasyhada ...... [ Islam itu Kamu [anta] Saksi ... ]
Menyaksikan perbuatan diri sendiri dalam Ibadah pada Allloh adalah perintah tetap dalam Agama .

Wa fii anfusikum afala tubshiruun
[ pada dirimu sendiri perhatikanlah ] QS. Adz-Dzariyat 21.


Ketika masih duduk di dalam tahapan paham/mengerti agama , dalam rukuk dan berdiri penulis dulu juga taunya cuma melihat sejadah tempat sholat berdiri ... namun sekarang itu juga masih kelihatan karena mata masih pada tempatnya , bedanya pada proses ruhaniyah dalam sholat dulu kosong sekarang menyaksikan hati terhadap peristiwa ke Islaman sendiri.

Adalah para sahabat termasuk Usman ibn afan ra , yang pada Sholatnya ia bahkan tidak saja sekedar melihat Nabi saw dalam batiniyah sholatnya, tapi bahkan sama berjumpa diantara langit perjalanan Munggah Mi'rajnya , maka Beliau Kanjeng Nabi Muhammad Saw lalu berwasiat " Sholat itu mi'rajnya diri mukmin " , Mukmin adalah Musholi pendiri Sholat.

Peristiwa mi'raj terjadi pada waktu sholat malam , saat isteri mereka dan manusia pada terlelap dalam tidur , sehingga isteri mereka hanya tahu bahwa suami mereka malam itu juga tidur saja disampingnya , peristiwa ini menjadi iktibar betapa perlunya Sholat tanpa mengganggu ketenangan orang yang berada disampingnya.

Maka mari bersama berusaha menjadi Mukmin pendiri Sholat yang Sejati , Sholat yang Benar dan Tertib berdasarkan azas Iman - Islam - Ihsan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar