Islamic Widget

Minggu, 25 Juli 2010

FORMULASI HATI


[ Membuka Rahasia Formula Hati ] :

Telah lama kita dengar bahwa "Hati" adalah tempat berniat , hati adalah tempat berdzikir juga tempat berdoa.

Dari itu dapat diketahui bahwa hati disebut juga " Tempat".

Hati sebagai tempat berdoa , artinya bahwa didalam hati itu ada perbuatan dari lidah yang menghasilkan ucapan berupa doa [ permintaan / panggilan ] , hal ini oleh ulama terdahulu disebut dengan bersyariat dng lidah yang batin.

Demikian juga jika berdzikir itu diartikan mengucapkan kalimat tertentu yang dilakukan berulang kali , maka jelaslah bahwa didalam hati itu ada perbuatan lidah dalam menyebut sesuatu secara berkali-kali.

Jika didalam hati itu ada lisan atau Kalam , maka didalam hati itu juga terdapat adanya :

1. Iradat [ Kehendak / kemauan ]

2. Hayat [ Rasa ]

3. Qodrat [ tenaga / energi ]

4. Ilmu [ Pengetahuan ]

5. Samak [ Pendengaran ]

6. Bashar [ Pengelihatan ]

Tanpa disadari serta tanpa sepengetahuan , ternyata semua orang itu pernah menggunakan tujuh anugerah yang tersimpan didalam hati tersebut.

" Puja dan Puji syukur pada Allloh swt jala wa alaa yang telah memberikan anugerah yang tiada terkira kepada manusia "


Mari kita telusuri hal tersebut :

"Si Adol ingin sekali berdzikir di Malam hari sebanyak 500 kali didalam hati maka dia tidak keluar kamar malam ini ".

Dari kalimat tersebut didapatkan Rumusan :

a. adanya keinginan = Iradat .

b. berdzikir = Kalam .

c. sebanyak /hitungan = Ilmu .

d. 500 x = Qodrat .

Dapat difahamkan bahwa :

Iradat pada Si Adol telah menuntut Kalam menggunakan Ilmu dan Tenaga untuk berdzikir dalam hati dimalam hari.

Formulasi :

Jika Iradah = [Ir] , Kalam [K] , Ilmu [I ] dan tenaga atau Qudrat =[Q]

Maka rumus Dzikir dlm hati [ DH ] =

DH = { [Ir]+[K]+[I]+[Q] }

formula ini dapat dibaca :

Dzikir adalah himpunan dari mufakat Iradat pada Kalam , Ilmu dan Qodrat.


1.Pertanyaan : Bagaimana jika ilmu tidak ikut mufakat ?

Jawaban : Ilmu adalah Tau atau mengetahui , jika ilmu tidak bermufakat maka orang tidak akan dapat berkata dengan benar dan menghitung jumlah dengan benar , artinya dzikir akan kacau .

Maka benarlah ada perintah dan anjuran yang berbunyi "jangan kamu lakukan sesuatu tanpa ilmu pengetahuan ".

2.Pertanyaan : Bagaimana jika Qudrat tak mufakat ?

Jawaban : Qudrat adalah energi / tenaga jika tenaga tak berfungsi/mufakat maka tiada gerak getar dlm hati dan berarti dzikir batal dilakukan karena energilah yang menggerakkan kalam dengan ilmu sesuai Iradat [ keinginan ].

3. Pertanyaan : Katanya didalam hati itu ada penyakitnya ?

Jawaban : Jika didalam hati itu ada penyakitnya maka itu adalah hati yang lain atau bukan hati yang menjadi tempat untuk berdzikir.

Puncak - pancer segala Dzikir didalamnya adalah adanya Allloh , maka dikatakanlah bahwa hati itu adalah "Baitullah" [ rumah Allloh ] , jadi kalo dalam hati ada penyakit itu bukan baitullah tapi "Baitunnafsa "[ rumahnya hawa nafsu ] , rumah [makom ] hawa nafsu inilah yang harus dibersihkan agar tidak menyebarkan bibit penyakit kemana-mana.


KEADAAN HATI [ BAITULLOH ] :

Bagaimana keadaan hati tempat berdzikir yang disebut Baitulloh [Rumah Allloh] itu ?.

a. Pertama Allloh itu Maha suci maka ia tidak diperkenankan untuk diumpamakan dengan segala sesuatu apapun [ laisa kamislihi ].

b. Tempat atau wadah = Dzat yang berwujud wadah/tempat.

c. Karena Allloh adalah "Laisa kamislihi " maka rumah Allloh [ baitulloh ] sudah pasti juga " Laisa kamislihi ".

Akan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan Hati [ Baitulloh ] itu adalah Laisa kamislihi.

** Hati/ Qolbu = Tempat [wujud Dzat] laisa kamislihi **

1.Pertanyaan : Sesuai uraian diatas ini siapakah yang dimaksudkan dengan " Ahlul-Bait " ?

Jawaban : Ahlu = Ahli , Ahlul Bait adalah orang yang mengerti benar segala seluk beluk isi didalam Hati [ Baitulloh ] , ibarat rumah maka hanya yang menghuni rumah yang mengerti keadaannya .


2.Pertanyaan : Tanpa sengaja kita kadang merasakan adanya perubahan hati atauberbolak baliknya hati , apa sebenarnya yang terjadi..?


Jawaban : Diatas telah disinggung adanya Hati yang menjadi tempat niyat dan berdzikir [ Baitulloh ] dan hati yang ada penyakit [ Baitunnafsa ] , jadi jelas jika orang itu dapat saja berbolak balik dari hati Baitulloh ke Baitunnafsa , maka diperlukan usaha ikhtiar yang dengan sungguh sungguh untuk bertahan pada Baitulloh , dan Rosululloh saw telah berpesan untuk mewaspadai keadaan ini kepada para sahabat yang setia ,bahkan Rosululloh saw mengajarkan untuk berdoa mohon pada " Dia yang Menguasai Hati " untuk dapat memperoleh ketetapan [ kebulatan ] hati agar dapat beribadah dengan benar.

" Yaa Mukholibal Qulub tsabit qulubana alaa Dienika "
[ Wahai ....Engkau yang Maha Mengetahui berbolak baliknya hati , tetapkanlah hati ini dalam aturan Agama yang telah Engkau tetapkan ]


Selanjutnya disertai dengan Bismillah , dengan adanya uraian tentang Baitulloh dan Baitunnafsa kita sampai kepada satu kesimpulan dimana kita berdiri ketika beribadah itu .

Jika kita berdiri pada "Baitulloh" maka ibadah yang kita lakukan aman tentram tenang tak ada gangguan apapun juga , hanya pada baitulloh inilah adanya khusyu ,maka hanya di baitulloh ini kita dapat meluruskan niyat menghadap pada wajahulloh.

Jika kita beribadah diatas "Baitunnafsa" maka ibadah yang dilakukan akan menemui banyak godaan dan fitnah , baik itu fitnah nyata seperti problema hidup sehari hari maupun fitnah tersembunyi yang berasal dari bisikan jin dan hawa nafsu.

Dapat dikatakan keadaan hati pada manusia itu laksana sebuah mata uang dengan dua sisi gambar yang berbeda tetapi tetep laku untuk berniaga , maka selanjutnya kemana anda mau berdiri adalah anda yang memilih dan menentukan sendiri karena melalui Pasuryan kami hanya dapat mengingatkan tanpa niyat untuk menggurui .




Wallohus salam,


note :
Rumusan Baitunnafsa dan lainnya adalah rumus cipta "Wahyu Sasmito".
HaK Penciptaan pada "Allloh swt " karena "Dia al Haq"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar