Sudah lama kisah dan nasehat beredar yang semuanya mengingatkan bahaya dari nafsu , tapi sedikit yang terang terangan menunjuk tempat sarang dari hawa nafsu , maka Pasuryan ingin menambah yang sedikit tersebut agar bertambah banyak perbendaharaan pengetahuan tentang hawa nafsu.
Dalam Formulasi Hati telah diuraikan adanya Hati yang bagaikan sekeping uang logam satu sisi wajahnya menghadap duniawi [ Baitunnafsa] , sisi yang lain menghadap keharibaan ilahi [ Baitulloh ].
Baitunnafsa [ Rumah nafsu / markas nafsu ]
Bagi seorang yang dikarunia hikmah pengetahuan maka dia akan dapat menyaksikan bahwa keadaan hawa nafsu pada markasnya di Baitunnafsa adalah bagaikan satu gugusan tata surya di alam raya, bertaburan dan berlapis lapis.
Setiap lapisan [ lingkaran / gugusan ] bertaburan sel nafsu sesuai dengan keadaannya masing masing, diantara lapisan itu adalah :
Gugusan terluar adalah tempat beredarnya nafsu Amarah , sel sel Nafsu Amarah berada di garis luar karena sifatnya yang aktif dan mudah sekali berinteraksi dengan tata surya yang lainnya. Bahkan hanya dengan sedikit gesekan kerusakan sel-nya dapat menimbulkan ledakan dengan sangat dahsyatnya.
Gumpalan sel-Nafsu Amarah diantaranya adalah :
a. {Sy} Syahwat [ gerakan birahi / sexualitas.]
b. {Hs} Hasadu [ kedengkian-kejahatan.]
c. {Hr} Hirshu [ mendambakan dunia.]
d. {Kb} Kibru [ Kesombongan.]
e. {Bu} Bukhlu [ kikir ]
f. {Jl } Jahlu [ Jahil- bodoh ].
g. {Gd} Ghadhabu [ emosional / marah ]
Tujuh besar gumpalan sel Nafsu Amarah tersebut diatas dapat berotasi dengan kuat dan cepat , sel-sel nafsu [sy,Hs,Hr,KB,Bu,Jl,Gd] ini bahkan memiliki kencenderungan merusak tatanan alam jika dibiarkan saja.
Memang benar bahwa keberadaan sel-sel tersebut tidak dapat dipandang oleh mata dan pengetahuan awam , namun hal tersebut bukan alasan untuk boleh membiarkan saja .
Semua orang dituntut untuk memperbaiki sistem kehidupannya tanpa kecuali , sebagai mana diserukan dalam Al Qur'an Mushap Osmani ayat berikut ini :
" Sesungguhnya Pendengaran ,pengelihatan dan hati [semua bagian tubuh] akan diminta pertanggung jawabannya " ( QS al Isra 36 )
Ayat tersebut sangat jelas ditujukan kepada semua yang pemakai tubuh [ bangsa manusia ] tidak peduli tua atau muda.
Melihat gugusan sel Amarah dan tututannya kita dapat menjumpai rambu rambu yang harus dijaga diantaranya yaitu :
Rambu [Sy ] siapa saja tua ataupun muda tidak boleh mengumbar birahi / sexual .
Rambu [HS] siapa saja baik tua ataupun muda tidak boleh menyebarkan kedengkian atau sikap permusuhan.
Rambu [Hr] siapa saja baik muda ataupun tua tidak boleh memburu -memperebutkan keduniawian saja.
Rambu [Kb] siapa saja baik muda ataupun tua tidak boleh sombong terhadap sesamanya.
Rambu [Bu] siapa saja baik muda ataupun tua tidak boleh berlaku kikir [ mementingkan diri sendiri ] dalam mengambil manfaat dunia.
Rambu [Jl] siapa saja baik muda ataupun tua tidak boleh bersikap masa bodoh terhadap sesamanya .
Rambu [Gd] siapa saja baik muda ataupun tua tidak boleh merasa kuat , hebat menunjukkan emosi berlebihan serta mendahulukan marah.
Ketuju rambu tersebut hanya sebagian yang disiarkan ulang oleh " Pasuryan " ini, masih banyak rambu yang sangat halus beredar diantara gugusan sel Nafsu Amarah , dan perlu dicatat bahwa setiap pelanggaran adalah " dosa " , satiap dosa itu akan didera didunia dan di akhir masa.
Gugusan kedua setelah gumpalan sel Nafsu Amarah adalah gumpalan sel Nafsu Lauwwamah , sel-sel nafsu ini tidak se aktif sel Amarah namun memiliki sifat merusak sel dari dalam sebagai mana posisi tempatnya yg berada dilapisan dalam Nafsu Amarah.
Ada delapan besar gumpalan dari gugusan sel Lauwwamah ini :
a. {Gf} Ghaflah : Takjub pada dunia lupa kepada Allloh.swt.
b. {Kd} Kidzbu : Berbuat / berkata dusta-bohong.
c. {Dm} Dlumu : Aniaya atau berbuat tidak semestinya.
d. {Ry} Riya : Pamer, kekayaan ,kepandaian ,kesaktian dsb.
e. {Gb} Ghibah : Membicarakan - bergunjing/bergosip.
f. {Uj} Ujub : Heran dengan kemampuan ,amal perbuatan.
g. {Mk} Makru : Menipu , diri sendiri dan orang lain.
i. {Lu} Laum : Mencemooh , meremehkan amal perbuatan.
Sehubungan dengan ke Delapan rambu Lauwamah ini Rosululloh saw berpesan dalam hadisnya ;
" Dan ketahuilah bahwa Allloh tidak akan memenuhi permohonan orang yang hatinya lalai kepada-Nya " [HR.Thabrani ].
Jelas sekali larangan dari melanggar rambu Lauwwamah ini , lalai saja mendapatkan sangsi apalagi sengaja melupakan [Gf].
Ash sholatul mi'rajul mukminin :
Hampir setiap orang pernah mendengar bahwa sholat itu mi'rajnya jiwa mukmin , kemana dia mi'raj [ munggah / naik ] akan terlihat ketika ia kembali turun keduania , jika ternyata mi'rajnya adalah kelapisan langit yang penuh dengan gugusan sel seperti uraian diatas , maka ketika selesai dan kembali maka ia akan membawa sel-sel gugusan amarah dan lauwwamah .
Akibatnya adalah selesai sholat malah marah-marah , kecewa , jahil ngerumpi nasib hidup orang , korupsi , kolusi dan nepotisme , bahkan .berbuat yang tidak pada tempatnya .......itu semua hasil sholat [ mi'raj ] tapi nyangkut di alam sel Amarah dan Lauwwamah ..... nah siapakah yang sudah menyadari hal ini.
Jika sholat adalah sarana mi'raj maka ia ibarat pesawat antariksa ...yang siapa saja dapat menjadi astronoutnya asal tahu syarat dan rukunnya.
Namun sholat adalah ibadah yang harus didirikan pada tempat yang benar sesuai dengan al Qur'an dan sunah.
Pelaku pendiri sholat adalah Musholi dan tempat berdirinya adalah Mushola , Mushola itu adalah makom Ibrahim yang berada di Baitulloh , jadi tempat berdirinya sholat harus tepat pada Baitulloh atau Qalbu .
Kiranya perlu adanya manasik [pelatihan dasar] mulai dari mengetahui mana Baitulloh [ Qalbu ] dan mana yang Baitunnafsa [ markas hawa nafsu ].
Dalam ilmu Bangunan , tempat berdiri tiang adalah pondasi , jika pondasi salah maka bangunan diatasnya akan rentan terhadap badai kehidupan yang berbolak balik tak menentu arahnya.
Pelaku sholat adalah para pribadi Mukmin [ orang percaya /beriman ] , diri yang percaya diri yang sanggup mendirikan sholatnya sendiri.
Wakkohus Salam,
makasih ..
BalasHapus