Dasar dasar syahadah :
Sarana saksi adalah Hati , Akal , Pengelihatan dan Pendengaran.
Dengan Pengeliatan maka diperoleh apa yang disebut " menyaksikan keadaan " , jika dengan memakai Pendengaran maka diperoleh " kabar keadaan " , Akal punya tugas mencerna apa yang dilihat dan didengar sedangkan misi hati adalah membenarkan apa yang sudah dilihat dan didengar.
Sebagaimana dalam satu sidang pengadilan seorang saksi disumpah dan sumpah itu disaksikan oleh semua yang ada dlm ruang sidang , kehadirannya kedepan ruang sidang dapat dilihat demikian juga sumpah kesaksiannya dapat didengarkan , benar atau bohong keterangan saksi yang disumpah adalah tanggung jawabnya sendiri.
Rukun Islam yang pertama dan Utama adalah ber syahadat.
" Asyhadu anla ilaha ilalloh wa asyhadu ana Muhammad rosululloh "
[ Aku saksi tiada tuhan selain Allloh dan Aku Saksi Muhammad rosul Alloh ].
Syahadat itu diucapkan dengan Lidah dibenarkan oleh hati dan dilaksanakan dalam perbuatan sesuai dengan sunah rosululloh saw.
Syahadah Tauhid : adalah menyaksikan dan mengetahui akan ke-Esa-an Alloh swt serta membenarkan dalam perbuatan sehari-hari selama hayatnya.
Esa adalah [ Ahad ][ witru ].
Ahadnya Allloh swt tidak terbagi bagi , sebaliknya keadaan mahluk terbagi bagi atas dzat , sifat ,asma dan af'al .
Syahadah tauhid bagi insan agama adalah mengetahui ke Esaan Allloh swt yang ada pada dirinya sendiri.
Kalam syahadah tauhid adalah :
la ilaha ilalloh la af'al ilalloh
[tiada tuhan selain Allloh tiada perbuatan melainkan Allloh]
[tiada tuhan selain Allloh tiada perbuatan melainkan Allloh]
la ilaha ilalloh la asma ilalloh
[tiada tuhan selain allloh tiada nama selain Allloh]
[tiada tuhan selain allloh tiada nama selain Allloh]
la ilaha ilalloh la sifat ilalloh
[tiada tuhan selain Allloh tiada sifat selain Allloh]
[tiada tuhan selain Allloh tiada sifat selain Allloh]
la ilaha ilalloh la dzat ilalloh.
[tiada tuhan selain Allloh tiada dzat selain allloh]
Dari kalam itulah diketahui adanya kabar ketiadaan ( la ), sementara untuk mengetahui keadaan [ melalui penglihatan ] diperlukan suatu usaha yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan.
Dari kalam itulah diketahui adanya kabar ketiadaan ( la ), sementara untuk mengetahui keadaan [ melalui penglihatan ] diperlukan suatu usaha yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan.
Dari Kalam syahadah 4 tersebut maka akan diperoleh perjalanan dari ;
a. Fana fi af'al [ la af'al ]
b. Fana fi asma [ la asma]
c. Fana fi Sifat [ la sifat ]
d. Fana fi Dzat. [ la dzat ]
Ke empat ke fana-an itu menjadi frame work batas syahadah tauhid dalam rangka mengenal Allloh secara lebih dalam lagi sehingga tidak salah lagi mengucapkan kalimat " la ilaha ilalloh"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar