Didalam Rukun ke 9 [ duduk tasyahud ] terdapat pelaksanaan dari Rukun 10 [ membaca at-Tasyahud ] , Rukun 11 [ membaca Syahadah ] , Rukun 12 [ Salam] .
Rukun ke 9 adalah Rukun Fikli [ Rf ] : Yaitu bangkit dari sujud dibarengi takbir lalu duduk , bagaimana posisi duduk tasyahud ini dapat dilihat pada orang yang sedang sholat di Masjid bahkan pada siaran telivisi , banyak macam orang duduk tasyahud , semua adalah bentuk penampilan tubuh jasadi dan jangan sampai perbedaan cara duduk itu menjadi bahan pergunjingan tiap orang dibatasi oleh keadaan dan bentuk dirinya [ uzur ]. Untuk itu lebih baik perhatikan formulasi dari Rukun Fikli ,
Mufakat Akal [Ak] pada Kehendah [Iradat] dan mufakat yang lebih pada Enerji-tenaga [ Qudrat ] , Iradat dan Qudrat sebagaimana diuraikan dalam bab tauhid sifat , I & Q , keduanya merupakan Anugerah yang harus terjaga dalam Qalbu , sehingga mufakat akal dengan kehendak dan Enerji adalah wujud dari perbuatan Akal pada Hatinya .
Kemufakatan Akal dan Hati ini menjadikan pusat syaraf motorik yang ada di otak belakang tergerak untuk mengikuti iramanya yang menggetarkannya , maka bergeraklah program dari pusat syaraf motorik menjalar melalui syaraf keseluruh tubuh menyelinap diantara tumpukan tulang dan daging melahirkan gerak - Fikli , inilah yang ada didalam azas [ Rukun ] Fikli.
Rumusan ini hanyalah setitik dari " Pengetahuan Ruh yang sedikit" , namun sedikitnya pengetahuan tidak harus disia-siakan atau diremehkan , Khidir pernah berkata pada Musa " Ilmu pada manusia hanyalah sebutir buih Samudra dimulut se-ekor burung Camar " , akan hal tersebut sahabat kalam berkata juga " walaupun hanya sebutir buih diujung paruh yang kecil mungil namun bekal itu cukup bagi Camar untuk tetap mengarungi luasnya Samudra ".
Rukun ke 10 adalah Rukun Qowli yaitu membaca akan Attasyahud :
Formulasi attahiyat adalah.. RQ = Ak > [ I + K ] atau Mufakat akan Akal kepada Iradat dan pada Kalam.
Kemufakatan ini menghasilkan " Dzug Syahadah Alam semesta " atau kesaksian Alam semesta .
Apa yang disaksikan Alam Semesta , mari perhatikan apa yang telah diajarkan Nabi saw kepada para sahabat dalam rukun ke 10 ini ;
Ibnu Abbas.ra berkata " Rosululloh saw mengajarkan At-tasyahud kepada kami sebagaimana beliau mengajarkan satu surah dari al Qur'an kepada kami."
diantara yang diajarkan adalah sbb :
At-tahiyaatush shalawatuth thoyiibatul lillah
[ Selamat , kebahagiaan , kebaikan bagi Allloh ]
As salamu alaika ayyuhan nabiiyu wa rohmaatullohi wa barokaatuh
[ Salam sejahtera ke atasmu wahai Nabi beserta rahmat Allloh dan berkahNya]:
As salamu alaina wa alaa ibadillahish shalihiin
[Salam sejahtera kepada sekalian hamba Allloh yang sholih ]
Kalam tersebut diatas pernah diajarkan oleh Umar ibn Khatab ra kepada para sahabat dari atas mimbarnya [R. ibn.Mas'ud ] dan dilanjutkan dengan membaca syahadah :
asyhadu an la ilaaha illalloh wa asyhadu ana Muhammadan abduhu wa rosuluhu [ Aku bersaksi tiada tuhan selain Allloh dan Aku bersaksi Muhammad adalah hamba-Nya dan Rosul-Nya ].
Untuk tasyahud akhir dilanjutkan dengan Rukun 11 membaca shalawat dan diakhiri dengan Salam [ rukun 12 ]:
Pada Rukun 11 dan 12 ini adanya Kemufakatan Akal pada Iradah dan Kalam membentuk adanya Alam Lauhul Mahfush, adanya salam adalah berkah dari Alam Syahadah yang terjadi pada At-tasyahud awal [ awal berbuatnya dzat saksi ].
Semua kesaksian itu dapat terjadi ketika seseorang itu masih hidup [ aku ada ] sebagai saksi dengan Akal dan Hatinya , dan dari si Aku ada ini dapat diketahui segala alam termasuk Alam Lauhul Mahfush.
" Dan perumpamaan - perumpamaan ini kami buatkan untuk manusia , da tiada yang dapat memahaminya kecuali orang yang berilmu [QS.Ankabut 43 ]
Alam Lauhul Mahfush adalah satu bahagian dari adanya wujud kebesaran Allloh Azza wajjalla wa alaa yang diperuntukkan bagi manusia yang telah mendapatkan hikmah ilmu pengetahuan-Nya.
Salam selamat sejahtera adalah bagi Abdi kinasih , abdi tercinta yang telah mengabdikan dirinya hingga akhir ibadahnya [ salam ]
Yang mendengar perkataan [kalam] lalu mengikuti apa yang terbaik diantaranya , mereka itulah orang yang telah mendapat petunjuk-Nya dan mereka itulah orang yang berakal [ QS Az zumar 18 ]
Dengan rangkaian formulasi itu maka tercapailah Rukun 13 secara sistematik , diawali dari Rukun 1 [ Niyat ] sampai rukun 12 [ Salam ] didasari oleh hal yang sama yaitu Mufakat Akal [ sebagaimana disebut dalam QS. Az Zumar 18 ].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar